Jumat, 14 Agustus 2009

Mengapa Informasi Kesehatan Reproduksi itu penting?

Latar Belakang Perlunya KIE-KRR?
  1. Orang dewasa (orang tua, guru, pemuka) sering tidak siap membantu remaja menghadapi masa pubertas
  2. Banyak remaja tidak cukup pengetahuan & ketrampilan menghadapi perubahan, gejolak masalah masa remaja
  3. Remaja mudah terjebak dalam masalah fisik, psikologis dan emosional yang merugikan (depresi, KTD, PMS/IMS/HIV/AIDS dll
  4. Kematangan seksual lebih cepat, usia perkawinan lebih tinggi à peluang melakukan seks pra-nikah dengan segala risikonya
  5. Pergaulan sebaya dan ketersediaan teknologi komunikasi mempengaruhi proses pengambilan keputusan oleh remaja
  6. Perubahan nilai-nilai sosial dan keluarga à memperlemah aturan dan hambatan untuk melakukan seks pra-nikah (di satu sisi)
  7. Nilai Budaya dan Politik yang formal tetap membatasi ketersediaan informasi dan pelayanan KRR bagi remaja (sisi yang lain)
  8. Hak-hak KRR masih relatif terabaikan
Informasi KRR bertujuan:
  1. meningkatkan kesadaran & pemahaman mengenai pentingnya Kesehatan reproduksi remaja
  2. mempersiapkan remaja menghadapi dan melewati masa pubertas yang seringkali cukup berat
  3. melindungi remaja dari berbagai risiko kes-pro
  4. Membuka akses pada informasi & pelayanan kes-pro (sekolah maupun luar sekolah )
  5. dasar kuat mengambil keputusan-keputusan penting memasuki masa dewasa yang lebih cerah.
Kelompok Sasaran,
  1. Usia pubertas (perubahan fisik/psikhis) semakin dini (10-14 thn)
  2. Semakin mudah anak-anak mendapat informasi menyesatkan tentang perilaku kesehatan reproduksi
  3. Remaja mengembangkan perilaku yang kadang2 berisiko tanpa menyadari risiko tsb.
  4. Semakin awal informasi KRR semakin bermanfaat untuk mempersiapkan diri (fisik, mental, emosional)
  5. Belum banyak perhatian pada usia 10-14 tahun selama ini
Materi
  1. Pengenalan organ reproduksi dan pemeliharaan kesehatannya
  2. Perubahan fisik dan psikologis seputar masa pubertas
  3. Kematangan seksual laki dan perempuan
  4. Pengetahuan dasar mengenai akibat hubungan seksual pada masa remaja
  5. Keterampilan hidup (tanggungjawab, asertif, percaya diri)
Guna Keterampilan Hidup
  1. Karena kesehatan merupakan masalah perilaku, maka kemampuan berperilaku positif (lifeskills atau kompetensi psychosial) berperan penting dalam promosi kesehatan/ kesejahteraan phisik, psychis dan sosial
  2. lifeskills education dianggap sangat relevan dalam upaya pencegahan masalah KRR, penyebaran HIV/AIDS & penyalahgunaan NAPZA di kalangan remaja
Indikator Keberhasilan
Meningkatnya ....
  1. l pemahaman tentang perubahan fisik & psikologis seputar pubertas
  2. pemahaman tentang kesehatan alat dan fungsi reproduksi
  3. sikap positif tentang kebersihan alat dan fungsi reproduksi
  4. perilaku kebersihan & pemeliharaan alat dan fungsi reproduksi
  5. intensitas komunikasi dengan lingkungan tentang isu reproduksi
  6. keterampilan hidup (empati, tanggungjawab, kritis, dll) terhadap diri sendiri dan orang lain
Perlu Proses Belajar KRR yang tepat agar remaja
  1. dapat mengidentifikasi perubahan fisik/psikhis selama proses pubertas
  2. mempersiapkan diri menghadapi perubahan selama pubertas (haid, mimpi basah)
  3. memahami perubahan perasaan dan bersikap benar dalam mengekspresikan perasaan
  4. menentukan sikap dalam interaksi dengan orang lain
  5. mampu bersikap percaya diri mengembangkan perilaku sehat dan tidak berisiko (menunda hubungan seks, menjaga diri)
  6. remaja tahu haknya untuk memperoleh informasi kesehatan dan pelayanan kesehatan reproduksi (medis, psikologis)
Faktor yang mempengaruhi perkembangan dan kesehatan reproduksi remaja
  • Biologis
  • Emosi
  • Kognisi
  • Identitas
  • Keluarga
  • Sexualitas
  • Masyarakat
  • Etika dan moralitas
Cirri-ciri:
Kognitif
  • Sedang belajar menguasai beberapa ketrampilan
  • Menilai perilaku sebagai baik-buruk
  • Merespons terhadap pujian/hasiah-hukuman
  • Mulai beralih dari pemikiran konkrit ke abstrak
  • Cenderung menahan perasaan
  • Cenderung terbuka pada ide-ide baru
  • Mempertanyakan informasi yang bertentangan (kritis)
  • Khawatir terhadap masa depan
  • Merasa tidak berdaya menghadapi tantangan hidup
  • Berusaha membuat keputusan-keputusan
Identitas
  • Meniru perilaku teman sebaya (sama jenis kelamin)·Mulai belajar peran gender dan perbedaan2·Cenderung berkumpul dengan teman sebaya (jenis kelamin sama)·Perempuan cenderung mengutamakan hubungan dan saling menyayangi, laki=-laki cenderung bersaing.kepercayaan diri yang banyak dipengaruhi orang lain
  • sangat memperhatikan penampilan fisik
Keluarga
Masih menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga tetapi mulaui lebih mendekati teman sebayaPada umumnya masih mempunyai hubungan dengan keluarga atau wali (paman, bibi)
Sexualitas
  • ·Mulai tertarik pada jenis kelamin yang lainTertarik pada perkembangan fisik, apalagi dibandingkan dengan teman-teman sebaya
  • Dapat mulai melakukan masturbasi
  • Mulai bereksperimen dalam perilaku seks
Sosial
  • ·Secara bertahap mulai mengalihkan perhatian dari keluarga pada teman·Mulai melihat wawasan lebih luas di luar lingkungan keluarga·Lebih memperhatikan perilaku sosial dan seksual dan penerimaan dari teman dan orang dewasa·Mulai berinteraksi dengan jenis kelamin berbedaMulai mengeksplorasi aturan-aturan sosial (pernikahan dll)
  • Selalu ingin diterima teman sebaya
Etika dan moralitas
Mengembangkan nilai dan kepercayaan serta agama sesuai dengan apa yag ditanamkan keluargaSadar akan nilai-nilai yang berbeda

2 komentar:

fattah mengatakan...

bolehlah..... sdikit...
wkwkwkwkwk

Mang Kuwu mengatakan...

Ok bro bisa share qta...
qta juga masih belajar nih,
Sukses 4 PIK Remaja...

Posting Komentar

Cari

Terbuka Untuk Umum

Silakan kawan-kawan yang berkunjung ke blog ini untuk memberikan saran, masukan dan kritik agar blog ini lebih bermanfaat, karena ini merupakan wadah bagi kita untuk bertukar informasi.
Terima kasih

Followers